Senin, 19 April 2010
Black Butler(Kuroshitsuji)
Black Butler (黒 Kuroshitsuji ) adalah sebuah manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Yana Toboso . Sejak debutnya pada 16 September 2006,, telah beredar di Square Enix 's shōnen majalah manga GFantasy Bulanan . Seri berikut Sebastian Michaelis, seorang setan kepala pelayan yang terikat kontrak supranatural untuk melayani Ciel Phantomhive, yang berumur dua belas adalah kepala keluarga yang mulia Phantomhive. Ini diterbitkan pada bulan Juli 2008 yang merupakan adaptasi anime, disutradarai oleh Shinohara Toshiya dan diproduksi oleh A-1 Pictures. Dan ditayangkan pada bulan Oktober 2008, dan sejak itu berakhir dengan 24 episode.
Namun, pada acara pada tanggal 14, 2009, Shitsuji Sono, Shūshō: Saigo no Anata o Bansan untuk ni Tomo (その執事,终章~最後の晩餐を貴方と共に~) diumumkan bahwa anime ini akan kembali untuk seri kedua. Seiyū Junichi Suwabe dikonfirmasi di blog resminya hari itu. Serial ini telah dilisensi oleh Yen Tekan di Amerika Utara dan diumumkan dalam Yen Plus 'Agustus 2009.
Plot
Dalam sebuah rumah bangsawan di pinggiran era Victoria London, kepala pelayan Sebastian Michaelis melayani Ciel Phantomhive, yang berumur dua belas tahun kepala dari keluarga ningrat Inggris dan mainan dan kerajaan permen, yang melayani langsung di bawah Ratu. Sebastian melakukan setiap tugas yang dibutuhkan oleh master dan memecahkan masalah yang mengganggu Inggris dengan mudah dan sempurna, karena garis keturunan setan dan Faust kontrak dengan majikannya.
Manga
Ditulis dan digambar oleh Yana Toboso, bab-bab Black Butler telah diterbitkan di shōnen majalah manga GFantasy Bulanan sejak debutnya di edisi Oktober 2006. Bab-bab ini juga diterbitkan dalam volume yang dikumpulkan oleh Square Enix. Volume pertama dirilis pada tanggal 27 Februari 2007 dan per November 27, 2009, delapan volume telah dirilis sejauh ini. Yen Tekan berlisensi seri untuk rilis bahasa Inggris dan manga cerita bersambung dalam Yen Plus 'Agustus 2009. Penerbit volume pertama dirilis pada Januari 2010. penerbit Perancis Kana seri berlisensi di bawah jejak Kana Dark sebagai Black Butler. Penerbit merilis volume pertama di bulan November 2009. Carlsen Komik memiliki lisensi seri di Jerman sebagai Black Butler, judul yang sama digunakan untuk rilis Perancis dan Inggris. Volume pertama ini dijadwalkan akan dirilis pada Mei 2010.
PSP Go
PSP Go adalah versi dari PlayStation Portable handheld konsol video game yang diproduksi oleh Sony .PSP Go dirilis pada tanggal 1 Oktober 2009 di wilayah Amerika dan Eropa dan pada tanggal 1 November di Jepang. Walaupun desainnya sangat berbeda dari PSP lainnya, tidak dimaksudkan untuk menggantikan PSP 3000.
Tidak seperti model sebelumnya PSP, PSP Go fiturnya tidak UMD drive, tetapi memiliki 16 GB internal flash memory untuk menyimpan game, video, gambar, dan media lainnya. PSP Go dapat ditambah memorynya hingga 32GB dengan menggunakan dari Memory Stick Micro (M2) kartu flash. Juga tidak seperti model PSP sebelumnya, baterai PSP Go tidak dapat dilepas atau diganti oleh pengguna. Unit ini 43% lebih ringan dan 56% lebih kecil dari asli PSP 1000,dan 16% lebih ringan dan 35% lebih kecil dari PSP-3000.Ia memiliki 3,8 "480 × 272 LCD dibandingkan dengan yang lebih besar 4.3 "480 × 272 piksel LCD pada model PSP sebelumnya. Layar slide atas menjadi kontrol utama. Bentuk keseluruhan dan mekanisme geser yang mirip dengan Sony Mylo COM-2 perangkat internet.
Konektivitas
PSP Go mempunyai fitur 802,Wi-Fi (Wireless B), tetapi tidak lagi menggunakan USB standar A-to-mini-B kabel yang sama dengan banyak perangkat. Sebuah berpemilik baru multi-menggunakan konektor digunakan untuk konektivitas USB. Sebuah kabel USB yang cocok disertakan dengan unit. Konektor multi-kegunaan baru memungkinkan untuk pengisian dan USB mirip dengan unit sebelumnya, tetapi juga memungkinkan video dan suara output dengan konektor yang sama (dengan pilihan kabel AV Komponen Komposit dan kabel AV), tidak seperti sebelumnya yang telah mempunyai TV OUT terpisah port ke port USB. Sony juga menawarkan cradle opsional untuk pengisian dan USB transfer data ke PSP Go, mirip dengan sebelumnya.
PSP Go menambahkan dukungan untuk Bluetooth konektivitas, memungkinkan penggunaan headset Bluetooth yang kompatibel dan penarikan dengan Bluetooth ponsel. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menghubungkan dan bermain game menggunakan Sixaxis atau DualShock 3 PlayStation 3 controller atau Bluetooth Headset.
Permainan
Karena PSP tidak memiliki drive UMD, permainan di-download dari PlayStation Store . Sementara model lainnya telah menyertakan kemampuan untuk menjalankan permainan dan demo download dari PlayStation Store, PSP Go adalah yang pertama untuk yang ini adalah satu-satunya cara distribusi.PSP Go telah dimuat ke sistem dan juga dilengkapi dengan panduan peringkat ESRB, baik dalam memori internal di bagian permainan. Penghapusan secara efektif drive UMD wilayah kunci unit karena cara seorang PSP harus dilink ke account Jaringan tunggal Playstation. Karena setiap akun terkunci untuk wilayah tunggal, hal ini mencegah pengguna dari yang pernah bermain game dari lebih dari satu wilayah pada suatu waktu (karena permainan dari account selain account saat ini terhubung tidak dapat dijalankan).
PSP Go bisa langsung download ke dirinya sendiri, atau pengguna juga dapat men-download kemudian pindahkan game dari PlayStation 3 atau Media Menuju pada komputer berbasis Windows perangkat lunak. Semua PSP download saat ini dan PlayStation permainan yang tersedia untuk model PSP yang lebih tua akan kompatibel dengan PSP. Sony juga telah mengkonfirmasikan bahwa hampir semua game PSP UMD berdasarkan dirilis setelah tanggal 1 Oktober 2009 akan tersedia untuk di-download, dan mayoritas game UMD-hanya lebih tua juga akan dapat didownload pada saat itu.
Tidak seperti model sebelumnya PSP, PSP Go fiturnya tidak UMD drive, tetapi memiliki 16 GB internal flash memory untuk menyimpan game, video, gambar, dan media lainnya. PSP Go dapat ditambah memorynya hingga 32GB dengan menggunakan dari Memory Stick Micro (M2) kartu flash. Juga tidak seperti model PSP sebelumnya, baterai PSP Go tidak dapat dilepas atau diganti oleh pengguna. Unit ini 43% lebih ringan dan 56% lebih kecil dari asli PSP 1000,dan 16% lebih ringan dan 35% lebih kecil dari PSP-3000.Ia memiliki 3,8 "480 × 272 LCD dibandingkan dengan yang lebih besar 4.3 "480 × 272 piksel LCD pada model PSP sebelumnya. Layar slide atas menjadi kontrol utama. Bentuk keseluruhan dan mekanisme geser yang mirip dengan Sony Mylo COM-2 perangkat internet.
Konektivitas
PSP Go mempunyai fitur 802,Wi-Fi (Wireless B), tetapi tidak lagi menggunakan USB standar A-to-mini-B kabel yang sama dengan banyak perangkat. Sebuah berpemilik baru multi-menggunakan konektor digunakan untuk konektivitas USB. Sebuah kabel USB yang cocok disertakan dengan unit. Konektor multi-kegunaan baru memungkinkan untuk pengisian dan USB mirip dengan unit sebelumnya, tetapi juga memungkinkan video dan suara output dengan konektor yang sama (dengan pilihan kabel AV Komponen Komposit dan kabel AV), tidak seperti sebelumnya yang telah mempunyai TV OUT terpisah port ke port USB. Sony juga menawarkan cradle opsional untuk pengisian dan USB transfer data ke PSP Go, mirip dengan sebelumnya.
PSP Go menambahkan dukungan untuk Bluetooth konektivitas, memungkinkan penggunaan headset Bluetooth yang kompatibel dan penarikan dengan Bluetooth ponsel. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menghubungkan dan bermain game menggunakan Sixaxis atau DualShock 3 PlayStation 3 controller atau Bluetooth Headset.
Permainan
Karena PSP tidak memiliki drive UMD, permainan di-download dari PlayStation Store . Sementara model lainnya telah menyertakan kemampuan untuk menjalankan permainan dan demo download dari PlayStation Store, PSP Go adalah yang pertama untuk yang ini adalah satu-satunya cara distribusi.PSP Go telah dimuat ke sistem dan juga dilengkapi dengan panduan peringkat ESRB, baik dalam memori internal di bagian permainan. Penghapusan secara efektif drive UMD wilayah kunci unit karena cara seorang PSP harus dilink ke account Jaringan tunggal Playstation. Karena setiap akun terkunci untuk wilayah tunggal, hal ini mencegah pengguna dari yang pernah bermain game dari lebih dari satu wilayah pada suatu waktu (karena permainan dari account selain account saat ini terhubung tidak dapat dijalankan).
PSP Go bisa langsung download ke dirinya sendiri, atau pengguna juga dapat men-download kemudian pindahkan game dari PlayStation 3 atau Media Menuju pada komputer berbasis Windows perangkat lunak. Semua PSP download saat ini dan PlayStation permainan yang tersedia untuk model PSP yang lebih tua akan kompatibel dengan PSP. Sony juga telah mengkonfirmasikan bahwa hampir semua game PSP UMD berdasarkan dirilis setelah tanggal 1 Oktober 2009 akan tersedia untuk di-download, dan mayoritas game UMD-hanya lebih tua juga akan dapat didownload pada saat itu.
Minggu, 18 April 2010
Sistem Informasi Perpustakaan
Penerapan teknologi informasi telah menyebar hampir di semua bidang, tidak terkecuali di bidang perpustakaan. Dengan demikian, ukuran perkembangan perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besarnya gedung perpustakaan yang dimiliki, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan teknologi informasi sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Dengan sistem informasi perpustakaan ini akan mempermudah pelayanan dan akses informasi serta pengelolaan data perpustakaan, seperti mempermudah pencarian buku/katalog, sistem keanggotaan, informasi jurnal, materi kuliah, peminjaman dan pengembalian buku serta pelaporan secara berkala. Sehingga, akan diperoleh efisiensi pekerjaan staf perpustakaan dalam pengelolaan buku perpustakaan, penyajian informasi yang lebih mudah dan interaktif, memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna layanan perpustakaan.
berita Djamboe WebDesign: Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web
Dengan penyajian informasi buku yang interaktif, tentunya dapat meningkatkan brand dan prestise perpustakaan.
berita Djamboe WebDesign: Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web
Fitur utama Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web:
-Administrasi koleksi perpustakaan (database buku, makalah, jurnal) berdasarkan kategori
-katalogisasi, inventarisasi
-profile perpustakaan
-security/hak akses penggunaan aplikasi
-sirkulasi buku
-pengelolaan/informasi penerbitan
-feed back sistem informasi perpustakaan meliputi buku tamu, news ticker, saran atau pesan singkat
-pengelolaan anggota perpustakaan (administrasi)
Dengan sistem informasi perpustakaan ini akan mempermudah pelayanan dan akses informasi serta pengelolaan data perpustakaan, seperti mempermudah pencarian buku/katalog, sistem keanggotaan, informasi jurnal, materi kuliah, peminjaman dan pengembalian buku serta pelaporan secara berkala. Sehingga, akan diperoleh efisiensi pekerjaan staf perpustakaan dalam pengelolaan buku perpustakaan, penyajian informasi yang lebih mudah dan interaktif, memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna layanan perpustakaan.
berita Djamboe WebDesign: Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web
Dengan penyajian informasi buku yang interaktif, tentunya dapat meningkatkan brand dan prestise perpustakaan.
berita Djamboe WebDesign: Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web
Fitur utama Sistem Informasi Perpustakaan (SIP) Berbasis Web:
-Administrasi koleksi perpustakaan (database buku, makalah, jurnal) berdasarkan kategori
-katalogisasi, inventarisasi
-profile perpustakaan
-security/hak akses penggunaan aplikasi
-sirkulasi buku
-pengelolaan/informasi penerbitan
-feed back sistem informasi perpustakaan meliputi buku tamu, news ticker, saran atau pesan singkat
-pengelolaan anggota perpustakaan (administrasi)
Pengembangan Sistem
1. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Siklus hidup pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem ini terbagi atas enam fase, yaitu :
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Perancangan sistem secara umum (konseptual)
4. Evaluasi dan seleksi sistem
5. Perancangan sistem secara detail
6. Implementasi sistem
1.1 FASE AWAL PENGEMBANGAN SISTEM
Fase awal pengembangan sistem menampilkan aspek-aspek konseptual pengembangan sistem yang mengutamakan kemampuan pemakai dalam mengoperasikannya (user driven). Fase awal terdiri dari :
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Perancangan sistem secara umum/konseptual
4. Evaluasi dan seleksi sistem
1.1.1 Fase Perencanaan Sistem
1.1.1.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem
Saat ini teknologi semakin berkembang pesat di negara-negara yang berkembang termasuk Indonesia.Namun masih ada sebagian perusahaan yang memasarkan produknya secara manual,maka diperlukan suatu sistem yang membantu proses distribusi barang secara efektif dan efisien, terutama dalam bidang komputerisasi. Perkembangan komputer dewasa ini terasa semakin pesat seiring dengan kebutuhan kita yang semakin kompleks.
Semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem komputerisasi diharapkan dapat meminimalkan kesalahan yang dibuat oleh manusia sehingga mengurangi kerugian yang besar. Sebagai contoh perusahaan yang ingin menerapkan sistem terkomputerisasi adalah Barry Cathering Selama ini bBarry Cathering menggunakan cara manual di dalam sistem penjualan. Sebagai salah satu contoh, untuk membuat laporan harus mengumpulkan semua berkas yang ada. Sehingga mengakibatkan pemrosesan data yang lambat.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi sehingga data yang didapat lebih efektif dan efisien. Dengan komputerisasi dapat mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut secara cepat dan akurat.
1.1.1.2 Tujuan Pengembangan Sistem
Tujuan dari pengembangan sistem ini adalah menghasilkan pemrosesan data yang lebih cepat serta memudahkan dalam pengelolaan manajemen pada Barry Cathering.
1.1.1.3 Batasan Masalah
Dalam pengembangan sistem ini, penulis membatasi masalah hanya akan membahas pemesanan cathering, konsumen, data penjualan sampai dengan pembuatan laporan.
1.1.1.4 Studi Faktor Kelayakan
o Kelayakan Teknis
Secara teknis sistem ini tidak terlalu membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Dalam mengoperasikan atau menjalankan sistem ini hanya membutuhkan teknologi komputer yang standar seperti :
OS Windows XP
128MB RAM
40GB HDD
o Kelayakan Ekonomis
Sistem ini mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan tidak terlalu berorientasi pada hardware yang canggih, jadi banyak biaya yang dikeluarkan relatif standar.
o Kelayakan Legal
Akses dan penyebaran data ini teruji legalitasnya dan keamanannya,Sehingga tidak perlu khawatir akan ke legalitasnya.
o Kelayakan Operasional
Sistem ini cukup mudah untuk digunakan.Karena operator cukup diberikan training cara menggunakan sistem ini. Dengan adanya sistem ini membuat proses penjualan dan pembuatan laporan keuangan semakin efektif dan efisien.
o Kelayakan Rencana
Sistem ini dapat direalisasikan dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu, sebab perusahaan sangat membutuhkan sistem ini demi kelancaran usahanya.
1.1.1.5 Studi Faktor Strategis
o Produktifitas
Sistem ini dapat meningkatkan produktivitas penjualan dan kegiatan kerja pegawai. Sehingga pembeli mendapatkan pelayanan yang cepat dan akurat, serta membantu pegawai dalam membuat laporan penjualan.
o Differensiasi
Sistem ini akan terhubung ke dalam database yang berisi pemesanan dan daftar harga. Selain itu, pelayanan yang diberikan akan lebih cepat,akurat,dan efisien.
o Manajemen
Dengan menggunakan sistem ini, akan dihasilkan laporan yang akurat dan cepat. Sehingga informasi yang tersedia akan sangat membantu manajer dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Siklus hidup pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem ini terbagi atas enam fase, yaitu :
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Perancangan sistem secara umum (konseptual)
4. Evaluasi dan seleksi sistem
5. Perancangan sistem secara detail
6. Implementasi sistem
1.1 FASE AWAL PENGEMBANGAN SISTEM
Fase awal pengembangan sistem menampilkan aspek-aspek konseptual pengembangan sistem yang mengutamakan kemampuan pemakai dalam mengoperasikannya (user driven). Fase awal terdiri dari :
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Perancangan sistem secara umum/konseptual
4. Evaluasi dan seleksi sistem
1.1.1 Fase Perencanaan Sistem
1.1.1.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem
Saat ini teknologi semakin berkembang pesat di negara-negara yang berkembang termasuk Indonesia.Namun masih ada sebagian perusahaan yang memasarkan produknya secara manual,maka diperlukan suatu sistem yang membantu proses distribusi barang secara efektif dan efisien, terutama dalam bidang komputerisasi. Perkembangan komputer dewasa ini terasa semakin pesat seiring dengan kebutuhan kita yang semakin kompleks.
Semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem komputerisasi diharapkan dapat meminimalkan kesalahan yang dibuat oleh manusia sehingga mengurangi kerugian yang besar. Sebagai contoh perusahaan yang ingin menerapkan sistem terkomputerisasi adalah Barry Cathering Selama ini bBarry Cathering menggunakan cara manual di dalam sistem penjualan. Sebagai salah satu contoh, untuk membuat laporan harus mengumpulkan semua berkas yang ada. Sehingga mengakibatkan pemrosesan data yang lambat.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi sehingga data yang didapat lebih efektif dan efisien. Dengan komputerisasi dapat mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut secara cepat dan akurat.
1.1.1.2 Tujuan Pengembangan Sistem
Tujuan dari pengembangan sistem ini adalah menghasilkan pemrosesan data yang lebih cepat serta memudahkan dalam pengelolaan manajemen pada Barry Cathering.
1.1.1.3 Batasan Masalah
Dalam pengembangan sistem ini, penulis membatasi masalah hanya akan membahas pemesanan cathering, konsumen, data penjualan sampai dengan pembuatan laporan.
1.1.1.4 Studi Faktor Kelayakan
o Kelayakan Teknis
Secara teknis sistem ini tidak terlalu membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Dalam mengoperasikan atau menjalankan sistem ini hanya membutuhkan teknologi komputer yang standar seperti :
OS Windows XP
128MB RAM
40GB HDD
o Kelayakan Ekonomis
Sistem ini mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan tidak terlalu berorientasi pada hardware yang canggih, jadi banyak biaya yang dikeluarkan relatif standar.
o Kelayakan Legal
Akses dan penyebaran data ini teruji legalitasnya dan keamanannya,Sehingga tidak perlu khawatir akan ke legalitasnya.
o Kelayakan Operasional
Sistem ini cukup mudah untuk digunakan.Karena operator cukup diberikan training cara menggunakan sistem ini. Dengan adanya sistem ini membuat proses penjualan dan pembuatan laporan keuangan semakin efektif dan efisien.
o Kelayakan Rencana
Sistem ini dapat direalisasikan dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu, sebab perusahaan sangat membutuhkan sistem ini demi kelancaran usahanya.
1.1.1.5 Studi Faktor Strategis
o Produktifitas
Sistem ini dapat meningkatkan produktivitas penjualan dan kegiatan kerja pegawai. Sehingga pembeli mendapatkan pelayanan yang cepat dan akurat, serta membantu pegawai dalam membuat laporan penjualan.
o Differensiasi
Sistem ini akan terhubung ke dalam database yang berisi pemesanan dan daftar harga. Selain itu, pelayanan yang diberikan akan lebih cepat,akurat,dan efisien.
o Manajemen
Dengan menggunakan sistem ini, akan dihasilkan laporan yang akurat dan cepat. Sehingga informasi yang tersedia akan sangat membantu manajer dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Apa HSDPA itu?
High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G). Teknologi yang juga merupakan pengembangan dari WCDMA, sama halnya dengan CDMA 2000 yang mengembangkan EV-DO ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mempunyai layanan berbasis paket data di WCDMA downlink dengan data rate mencapai 14,4 Mbps dan bandwith 5 MHz pada WCDMA downlink. Untuk jenis layanan streaming, dimana layanan data ini lebih banyak pada arah downlink daripada uplink, atau dengan kata lain user lebih banyak men-download daripada meng-upload. Selain dapat meningkatkan kecepatan transfer data, ada beberapa kelebihan dari HSDPA, yaitu :
· High Speed Downlink Shared Channel ( HS DSCH ), dimana kanal tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan pengguna lain.
· Transmission Time Interval ( TTI ) yang lebih pendek, yaitu 2 ms, sehingga kecepatan transmisi pada layer fisik dapat lebih cepat.
· Menggunakan teknik penjadwalan / scheduling yang cepat
· Menggunakan Adaptive Modulation and Coding ( AMC )
· Menggunakan fast Hybrid Automatic Response request (HARQ)
Gambar 2.2 Arsitektur Teknologi HSDPA
Karakteristik Sistem HSDPA
1. Adaptive Modulation and Coding
Adaptive Modulation and Coding (AMC) merupakan teknologi utama yang menyebabkan HSDPA mencapai data rate jauh lebih besar dari sistem sebelumnya. Sistem CDMA biasanya menggunakan skema modulasi konstan (misalnya M-PSK) dan fast power control agar segera dapat menyesuaikan dengan kondisi kanal. Sebaliknya, AMC menggunakan power konstan sementara skema modulasi dan koding yang berubah sesuai kondisi kanal. Hasilnya meningkatkan throughput rata-rata karena level MCS (Modulation and Coding Scheme) yang diberikan semakin tinggi sesuai kondisi yang diinginkan pengguna.
2. Hybrid Automatic Repeat Request (ARQ )
Meskipun level MCS digunakan untuk menjamin berhasilnya proses transmisi, kegagalan masih saja terjadi pada sistem nirkabel. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh interferensi antar pengguna dan pemancar. Pada keadaan normal rata-rata 10-30% transmisi pertama harus diulangi agar berhasil. Dengan demikian, pemilihan protocol retransmisi menjadi vital dalam kinerja sistem komunikasi nirkabel. 3GPP menetapkan HARQ untuk retransmisi karena kemampuannya mengirim kembali dengan cepat. HARQ diimplementasikan pada layer MAC (Medium Access Control) sebagai pengganti layer RLC (Radio Link Control) yang banyak digunakan untuk protokol transmisi data yang lain. Layer MAC diletakkan pada radio interface yang berhubungan langsung dengan UE sehingga menurunkan delay. Pada keadaan normal NACK diminta kurang dari 10 ms pada layer MAC padahal dengan RLC dibutuhkan antara 80-100 ms. Dengan menurunkan delay pada proses retransmisi, protokol internet yang telah diperkenalkan pada release 4 mudah diimplementasikan. Hal tersebut mendukung diterapkannya berbagai aplikasi seperti internet dan FTP. Untuk membatasi kompleksitas proses retransmisi, 3GPP menetapkan protocol SAW (Stop and Wait). Protokol SAW bekerja dengan cara mengirimkan suatu paket dan menunggu respon UE. Yang menjadi masalah adalah jika sistem idle (diam) dan tidak merespon. Agar efisien, 3GPP memilih protokol N-channel SAW. Saat sebuah kanal N menunggu ACK atau NACK, kanal (N-1) terus mengirimkan data. Nilai N masih dievaluasi antara 2 dan 4. HARQ menggunakan buffer virtual untuk mengirimkan salinan data yang dikirim sebelumnya. Saat retransmisi diminta, data yang rusak dibandingkan dengan salinan pada buffer untuk menentukan kualitas koding sehingga proses retransmisi segera berhasil dilakukan. Hal tersebut akan meningkatkan rata-rata throughput.
3. Fast Scheduling
Perubahan dasar yang dilakukan adalah penjadwalan pada Node B. Dengan cara inilah respon terhadap perubahan kondisi kanal segera dilakukan untuk menjamin layanan untuk UE. Tiga cara penjadwalan dipakai dalam sistem HSDPA yaitu Round Robin (RR), Maximum C/I, dan Proportional Fair (PF). Penjadwalan RR bekerja berdasarkan posisi antrian, first in first out. Meskipun paling sederhana dan fair, kondisi kanal yang dipakai UE tidak dijadikan pertimbangan. Sebagai konsekuensinya pengguna tetap dijadwal meskipun kondisi kanal buruk Algoritma Maximum C/I menjadwal UE ketika memiliki nilai SIR tertinggi di antara UE lain dalam suatu sel. Asumsinya seluruh UE memiliki level MCS tertinggi untuk melakukan transmisi. Hal tersebut kurang fair karena menyebabkan hampir setengah pengguna sel tidak memperoleh pelayanan yang cukup. PF merupakan bentuk kompromi antara RR dan Maximum C/I. PF bekerja berdasarkan keseimbangan antara rata-rata SIR yang diperoleh dengan SIR pada waktu tertentu. Hasilnya setiap pengguna dilayani saat kondisi kanal mendukung. Lebih fair karena kondisi kanal waktu tertentu pasti lebih baik daripada rataratanya
4. Handover ( Fast Cell Selection )
Perpindahan UE antarsel pada sistem CDMA pada umumnya menggunakan prosedur soft handover. Akan tetapi HSDPA menggunakan cara yang lebih cepat dengan hard handover dengan teknologi yang disebut FCS (Fast Cell Selection). FCS bekerja dengan memantau level SIR seluruh Node B dalam jangkauan UE lalu diarahkan pada Node B yang dapat memberikan SIR lebih tinggi (power CPICH yang lebih tinggi). Aktivitas downlink hanya dapat dilakukan pada satu Node B. Jika terdapat Node B yang memberikan level SIR yang lebih tinggi pada daerah perpindahan, seharusnya RNC yang bertanggung jawab melakukan proses handover. Dengan FCS, maka dilakukan internode handover ke Node B yang baru. Hal ini bertujuan untuk menurunkan delay dalam prosedur handover.
Konfigurasi Jaringan HSDPA
Berikut ini merupakan konfigurasi jaringan HSDPA :
Konfigurasi Jaringan HSDPA.JPG
Skema struktur jaringan HSDPA secara umum terdiri dari :
1. UE ( Unit Equipment )
Merupakan perangkat atau terminal pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi.
2. Node B ( Base Transceiver Station )
Merupakan perangkat untuk mengkonversi aliran data antara interface Uu dan Iub, juga berperan dalam radio resource management.
3. RNC ( Radio Network Controller )
Radio Network Controller (RNC) di GSM disebut BSC : bertanggung jawab untuk mengontrol sumber radio dalam jaringan (satu atau lebih Node B terhubung ke RNC). Suatu RNC yang dengan beberapa Node B membentuk Radio Network Subsystem (RNS).
4. Core network, terdiri dari beberapa bagian :
· Serving GPRS Support Node (SGSN) : berfungsi sama halnya seperti MSC/VLR tetapi secara khusus digunakan untuk servis Packet Switched (PS).
· Gateway GPRS Support Node (GGSN) : berfungsi sama halnya seperti GMSC tetapi berhubungan dengan servis-servis PS.
Model Kanal pada HSDPA
Untuk mengimplementasikan HSDPA, tiga kanal baru ditambahkan pada platform WCDMA. Terdiri atas High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH), High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH), dan Uplink High Speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH).
HSDPA Channel Operation.JPG
Keterangan:
1. High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH)
HS-DSCH disediakan sebagai kanal sharing baru untuk membawa beberapa DCH (Dedicated Transport Channel) dalam satu frekuensi.Untuk lebih jelas, lihat gambar di bawah ini
HS DSCH Time Sharing.JPG
Kanal transport dituntut mampu membawa data yang besar secara efisien untuk memberikan data rate yang tinggi. Data dimultipleks dalam domain waktu dan dikirim dalam beberapa TTI (Transmission Time Interval). Setiap TTI terdiri atas 3 slot waktu yang masing-masing 2 ms. Digunakan konstan SF (spreading factor) 16 untuk proses code multiplexing sehingga tersedia 15 kanal paralel. Kanal tersebut dapat diberikan untuk satu pengguna sepanjang TTI atau dibagi dengan beberapa pengguna tergantung beban sel, kebutuhan QoS (Quality of Services), dan kemampuan UE (User Equipment).
High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH)
HS-SCCH digunakan untuk menandai jenis informasi sebelum penjadwalan TTI seperti channelization code set, skema modulasi, ukuran transport block, dan informasi protokol HARQ. Channelization code set dan skema modulasi merupakan parameter kritis karena menunjukkan kode-kode paralel HS-DSCH yang diminta UE dan jenis modulasi yang dipakai pada pengiriman berikutnya (QPSK atau 16 QAM). Jika informasi tersebut tidak diterima sebelum pengiriman TTI, data akan ditahan hingga UE mengenali parameter tersebut. Oleh karena itu parameter kritis dikirim di awal (pada 0,667 ms slot HS-SCCH).
High Speed Uplink Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH)
HS-DPCCH bertanggung jawab dalam proses uplink yaitu pengiriman ACK (acknowledgement) dan NACK (negative acknowledgement) untuk memberitahu status suatu paket data yang dikirim serta CQI (Channel Quality Indicator). Nilai bit digunakan untuk memilih skema modulasi dan koding yang sesuai untuk pengiriman selanjutnya, dari QPSK dengan turbo code R=1/4 hingga 16-QAM dengan turbo code R=3/4. Termasuk memilih untuk tidak melakukan pengiriman jika kondisi kanal buruk.
· High Speed Downlink Shared Channel ( HS DSCH ), dimana kanal tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan pengguna lain.
· Transmission Time Interval ( TTI ) yang lebih pendek, yaitu 2 ms, sehingga kecepatan transmisi pada layer fisik dapat lebih cepat.
· Menggunakan teknik penjadwalan / scheduling yang cepat
· Menggunakan Adaptive Modulation and Coding ( AMC )
· Menggunakan fast Hybrid Automatic Response request (HARQ)
Gambar 2.2 Arsitektur Teknologi HSDPA
Karakteristik Sistem HSDPA
1. Adaptive Modulation and Coding
Adaptive Modulation and Coding (AMC) merupakan teknologi utama yang menyebabkan HSDPA mencapai data rate jauh lebih besar dari sistem sebelumnya. Sistem CDMA biasanya menggunakan skema modulasi konstan (misalnya M-PSK) dan fast power control agar segera dapat menyesuaikan dengan kondisi kanal. Sebaliknya, AMC menggunakan power konstan sementara skema modulasi dan koding yang berubah sesuai kondisi kanal. Hasilnya meningkatkan throughput rata-rata karena level MCS (Modulation and Coding Scheme) yang diberikan semakin tinggi sesuai kondisi yang diinginkan pengguna.
2. Hybrid Automatic Repeat Request (ARQ )
Meskipun level MCS digunakan untuk menjamin berhasilnya proses transmisi, kegagalan masih saja terjadi pada sistem nirkabel. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh interferensi antar pengguna dan pemancar. Pada keadaan normal rata-rata 10-30% transmisi pertama harus diulangi agar berhasil. Dengan demikian, pemilihan protocol retransmisi menjadi vital dalam kinerja sistem komunikasi nirkabel. 3GPP menetapkan HARQ untuk retransmisi karena kemampuannya mengirim kembali dengan cepat. HARQ diimplementasikan pada layer MAC (Medium Access Control) sebagai pengganti layer RLC (Radio Link Control) yang banyak digunakan untuk protokol transmisi data yang lain. Layer MAC diletakkan pada radio interface yang berhubungan langsung dengan UE sehingga menurunkan delay. Pada keadaan normal NACK diminta kurang dari 10 ms pada layer MAC padahal dengan RLC dibutuhkan antara 80-100 ms. Dengan menurunkan delay pada proses retransmisi, protokol internet yang telah diperkenalkan pada release 4 mudah diimplementasikan. Hal tersebut mendukung diterapkannya berbagai aplikasi seperti internet dan FTP. Untuk membatasi kompleksitas proses retransmisi, 3GPP menetapkan protocol SAW (Stop and Wait). Protokol SAW bekerja dengan cara mengirimkan suatu paket dan menunggu respon UE. Yang menjadi masalah adalah jika sistem idle (diam) dan tidak merespon. Agar efisien, 3GPP memilih protokol N-channel SAW. Saat sebuah kanal N menunggu ACK atau NACK, kanal (N-1) terus mengirimkan data. Nilai N masih dievaluasi antara 2 dan 4. HARQ menggunakan buffer virtual untuk mengirimkan salinan data yang dikirim sebelumnya. Saat retransmisi diminta, data yang rusak dibandingkan dengan salinan pada buffer untuk menentukan kualitas koding sehingga proses retransmisi segera berhasil dilakukan. Hal tersebut akan meningkatkan rata-rata throughput.
3. Fast Scheduling
Perubahan dasar yang dilakukan adalah penjadwalan pada Node B. Dengan cara inilah respon terhadap perubahan kondisi kanal segera dilakukan untuk menjamin layanan untuk UE. Tiga cara penjadwalan dipakai dalam sistem HSDPA yaitu Round Robin (RR), Maximum C/I, dan Proportional Fair (PF). Penjadwalan RR bekerja berdasarkan posisi antrian, first in first out. Meskipun paling sederhana dan fair, kondisi kanal yang dipakai UE tidak dijadikan pertimbangan. Sebagai konsekuensinya pengguna tetap dijadwal meskipun kondisi kanal buruk Algoritma Maximum C/I menjadwal UE ketika memiliki nilai SIR tertinggi di antara UE lain dalam suatu sel. Asumsinya seluruh UE memiliki level MCS tertinggi untuk melakukan transmisi. Hal tersebut kurang fair karena menyebabkan hampir setengah pengguna sel tidak memperoleh pelayanan yang cukup. PF merupakan bentuk kompromi antara RR dan Maximum C/I. PF bekerja berdasarkan keseimbangan antara rata-rata SIR yang diperoleh dengan SIR pada waktu tertentu. Hasilnya setiap pengguna dilayani saat kondisi kanal mendukung. Lebih fair karena kondisi kanal waktu tertentu pasti lebih baik daripada rataratanya
4. Handover ( Fast Cell Selection )
Perpindahan UE antarsel pada sistem CDMA pada umumnya menggunakan prosedur soft handover. Akan tetapi HSDPA menggunakan cara yang lebih cepat dengan hard handover dengan teknologi yang disebut FCS (Fast Cell Selection). FCS bekerja dengan memantau level SIR seluruh Node B dalam jangkauan UE lalu diarahkan pada Node B yang dapat memberikan SIR lebih tinggi (power CPICH yang lebih tinggi). Aktivitas downlink hanya dapat dilakukan pada satu Node B. Jika terdapat Node B yang memberikan level SIR yang lebih tinggi pada daerah perpindahan, seharusnya RNC yang bertanggung jawab melakukan proses handover. Dengan FCS, maka dilakukan internode handover ke Node B yang baru. Hal ini bertujuan untuk menurunkan delay dalam prosedur handover.
Konfigurasi Jaringan HSDPA
Berikut ini merupakan konfigurasi jaringan HSDPA :
Konfigurasi Jaringan HSDPA.JPG
Skema struktur jaringan HSDPA secara umum terdiri dari :
1. UE ( Unit Equipment )
Merupakan perangkat atau terminal pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi.
2. Node B ( Base Transceiver Station )
Merupakan perangkat untuk mengkonversi aliran data antara interface Uu dan Iub, juga berperan dalam radio resource management.
3. RNC ( Radio Network Controller )
Radio Network Controller (RNC) di GSM disebut BSC : bertanggung jawab untuk mengontrol sumber radio dalam jaringan (satu atau lebih Node B terhubung ke RNC). Suatu RNC yang dengan beberapa Node B membentuk Radio Network Subsystem (RNS).
4. Core network, terdiri dari beberapa bagian :
· Serving GPRS Support Node (SGSN) : berfungsi sama halnya seperti MSC/VLR tetapi secara khusus digunakan untuk servis Packet Switched (PS).
· Gateway GPRS Support Node (GGSN) : berfungsi sama halnya seperti GMSC tetapi berhubungan dengan servis-servis PS.
Model Kanal pada HSDPA
Untuk mengimplementasikan HSDPA, tiga kanal baru ditambahkan pada platform WCDMA. Terdiri atas High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH), High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH), dan Uplink High Speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH).
HSDPA Channel Operation.JPG
Keterangan:
1. High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH)
HS-DSCH disediakan sebagai kanal sharing baru untuk membawa beberapa DCH (Dedicated Transport Channel) dalam satu frekuensi.Untuk lebih jelas, lihat gambar di bawah ini
HS DSCH Time Sharing.JPG
Kanal transport dituntut mampu membawa data yang besar secara efisien untuk memberikan data rate yang tinggi. Data dimultipleks dalam domain waktu dan dikirim dalam beberapa TTI (Transmission Time Interval). Setiap TTI terdiri atas 3 slot waktu yang masing-masing 2 ms. Digunakan konstan SF (spreading factor) 16 untuk proses code multiplexing sehingga tersedia 15 kanal paralel. Kanal tersebut dapat diberikan untuk satu pengguna sepanjang TTI atau dibagi dengan beberapa pengguna tergantung beban sel, kebutuhan QoS (Quality of Services), dan kemampuan UE (User Equipment).
High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH)
HS-SCCH digunakan untuk menandai jenis informasi sebelum penjadwalan TTI seperti channelization code set, skema modulasi, ukuran transport block, dan informasi protokol HARQ. Channelization code set dan skema modulasi merupakan parameter kritis karena menunjukkan kode-kode paralel HS-DSCH yang diminta UE dan jenis modulasi yang dipakai pada pengiriman berikutnya (QPSK atau 16 QAM). Jika informasi tersebut tidak diterima sebelum pengiriman TTI, data akan ditahan hingga UE mengenali parameter tersebut. Oleh karena itu parameter kritis dikirim di awal (pada 0,667 ms slot HS-SCCH).
High Speed Uplink Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH)
HS-DPCCH bertanggung jawab dalam proses uplink yaitu pengiriman ACK (acknowledgement) dan NACK (negative acknowledgement) untuk memberitahu status suatu paket data yang dikirim serta CQI (Channel Quality Indicator). Nilai bit digunakan untuk memilih skema modulasi dan koding yang sesuai untuk pengiriman selanjutnya, dari QPSK dengan turbo code R=1/4 hingga 16-QAM dengan turbo code R=3/4. Termasuk memilih untuk tidak melakukan pengiriman jika kondisi kanal buruk.
Langganan:
Postingan (Atom)